etelah bertahun-tahun Guru Somalaing terbuang ke pulau Jawa,terlihat kecenderungan dikalangan kaum parmalim memperhalus cara-cara beragama mereka, dan juga pembagian sekte. Ada aliran baru yang dipimpin oleh seorang pengrajin emas dari Naga saribu dekat Siborong-borong.Dia disebut juga Siborutorop, dan dikenal mempunyai banyak gelar dan yang terkenal atau tersohor dengan gelar Sisiakbagi (dia yang bernasib malang), para pengikut menamakan diri "Parsiakbagi" (atau Parugama) , dan memebedakan mereka dengan Parmalim meskipun sebenarnya banyak persamaan mereka dalam bidang tata cara,Mereka umumnya lebih dekat dan mengenal agama Kristen, terutama setelah masuknya Raja Mulia Naipospos (tadinya pengikut Parbaringin tetapi menjadi tetua Gereja selama beberapa tahun) dan Gaius Hutahaen, yang dipecat dari jabatansebagai guru pemebantu Misi.
Parsiakbagi meniadakan semua pangkatdan jabatan tetap dikalangan mereka;hanya Yesuslah sang guru. Hal ini merupakan gagasan yang revolusioner mengingat orang batak senang dengan pangkat dan sahala, dan tidak mengherankan bahwa tata cara mereka jauh menyimpang dari semestinya. Mereka juga melarang membungakan uang, dan mendirikan koperasi simpan pinjam yang kecil (kongsi parasian) untuk meminjam uang dan bibit padi tanpa bunga. Hal ini merupakan kecaman terhadap misi yang menetapkan bunga yang amat tinggi untuk uang yang mereka pinjamkan. Kegiatan mereka (parsiakbagi) ini sangat besar pengaruhnya .
Bagi kaum Parsiakbagi keterbukaan merupakan kebajikan, berlawanan dengan agama asli Batak dan berbagai sekte Parmalim lain yang cenderung memilih kerahasiaan.Mereka menjelaskan bahwa pemerintahan orang kulit putih ditanah batak merupakan hukuman atas dosa-dosa orang Batak. Tetapi apabila Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka , maka si botar mata akan terusir dari tanah. Mereka juga berkhotbah agar hukum ditaati dengan ketat. Setelah lebih dari sepuluh tahun berpropaganda seperti itu, Sisiakbagi berhasil ditangkap dengan susah payah pada tahun 1910 (ditangkap ketika menjual Simbora kekebalan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar