contohnya
Ki
Ageng Wonolelo dengan nama asli Jumadi Geno merupakan seorang
keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus sebagai tokoh penyebar agama Islam
pada masa kerajaan Mataram. Ia bermukim di Dusun Pondok Wonolelo,
memiliki ilmu kebatinan yang tinggi pada masa itu. Karena memiliki ilmu
yang linuwih, ia pernah diutus oleh Raja Mataram ke
Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang saat itu membangkang
terhadap Mataram, Iapun berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Nama Ki
Ageng
Wonolelo atau Jumadi Geno semakin tersohor dari waktu ke
waktu sehingga semakin banyak orang yang berdatangan untuk berguru
dengannya. Sebagai seorang panutan yang memiliki ilmu tinggi ia banyak
mewariskan berbagai peninggalan yang berupa tapak tilas dan pusaka atau
jimat dan benda keramat lainnya. Pusaka, jimat dan berbagai benda
keramat peninggalan Ki Ageng Wonolelo inilah yang kemudian di kirabkan
setiap bulan Sapar pada setiap tahunnya. Bagaimana mungkin di
zaman brawijaya v saja kerajaan sriwijaya sudah ngk
ada lagi apa lagi di zaman keturunanya....wele wele wele ....contoh bukti
yg ke dua (setelah demak mengalahkan portugis di malaka lalu
palembangpun di taklukan banten pada tahun 1596 penulisnya jimmy wales)
ini betul2 ngawuuuuuurrr !!!..... jelas2 demak kalah dan patih unus terbunuh
dan sultan bantenpun terbunuh di palembang ....sejarah kq di bulak
balik ?!......sekarang mari anda saya ajak kilas balik
pada serentetan
peristiwa di tanah melayu kita awali saja pada expedisi pamalayu yang
mana itu terjadi di swarna Bhumi...Suvarnabhumi yg di maksud ini
bukanlah palembang tapi di wilayah tengah sumatera karna suatu kesalahan
jika menafsir itu ada di palembang di dalam expedisi itu menbawah 7
permata mutu manikan 14 pengiring yg terdiri 7 panditha/ penghulu
agama (samogat, pamegat) 7 pejabat (rakyan) singasari seperti Mahisa
Anabrang, Idrawarman dll melengkapi sampainya Arca Amongapasha sebagai
hadiah Raja Singasari. Sebagaimana yg terterah dalam prasasti yg
berbunyi:
- Bahagia ! Pada tahun Śaka 1208[1286 dalam hitungan masehi] bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu wāge, hari Kamis, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya
- tatkala itulah arca paduka amongapashalokeśwara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata dibawa dari bhūmi jāwa ke swarnnabhūmi, supaya ditegakkan di dharmmāśraya,
- sebagai hadiah śrī wiśwarūpa kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka śrī mahārājādhirāja kṛtanagara wikrama dharmmottunggadewa memerintahkan rakryān mahā-mantri dyah adwayabrahma, rakryān śirīkan dyah sugatabrahma dan
- samagat payānan hań dīpankaradāsa, rakryān damun pu wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di bhūmi mālayu, termasuk brāhmaṇa, ksatrya, waiśa, sūdra dan terutama pusat segenap para āryya, śrī mahārāja śrīmat tribhuwanarāja mauliwarmmadewa. dari prasasti ini tentu dapat di lihat dengan jelas bahwa expedisi pamalayu berjalan damai dan sama sekali tidak tertulis dalam serat negara kertagama dan serat kakawin tentang perperangan dalam expedisi itu.dan di tambakan pula pahatan pada zaman adtyawarman pada tahun 1347 yg berbunyi
- Salam sejahtera.
- Dia, yang memelihara keyakinan dengan benar, Dia, yang memiliki jiwa yang besar, Dia, yang berbudi luhur yang selalu dicintai, Dia, yang mengetahui isi kitab suci, Dia, yang paling unggul, yang sangat taat dan melatih diri, dan Dia yang berkarakter mulia, Dia, yang semua ini karena sandoha Anda dan harapan Anda, Dia yang mengetahui dan mengalahkan musuhnya, Dia yang membenci (kegelapan) perpecahan, Dia yang paling hebat, Dia adalah Ādityavarmodaya.
- Dia yang diberkahi dengan semua kebajikan, Dia yang sangat berpengalaman dalam perdagangan senjata, dan fasih dalam segala ilmu, Dia bagaikan lautan kebajikan seperti yang diharapkan oleh umat Buddha, Dia yang tahu bagaimana menangani hal-hal dengan bijaksana, Dia yang mengisi tubuh dan nafsunya dengan kemurnian, Dia yang mencapai apa-apa, Dia yang telah memperoleh kekayaan dan emas, Dia Deva (Kṣatriya) Tuhan, para Patih.
- Pratista kehormatan Buddha telah dilakukan oleh Acarya (Pendeta guru) Dharmaśekhara, atas nama Gagaṇagañja, Dia yang rendah hati seperti Mañjuśrī, telah ditahbiskan untuk keselamatan (persatuan) dan kebahagiaan dari semua makhluk oleh Devair Amoghapāśa, Dia Raja yang Mulia Ādityawarmman.
- saat Matahari pada orbitnya di tahun 1269 Saka saat bulan purnama pada waktu posisi bintang di utara; yoga di Siddhi, dan setengah jam Kāruṇya; muhūrta svarāt; memulihkan keadaan sebelumnya
- Salam (untuk anda), dari dukungan seluruh dunia, yang menguasai emas, yang mengetahui segala tingkatan hidup dan sosial.
- Dia yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Mahayana yang tiada terbatas, Dia yang telah menaklukan bahaya dan mengumpulkan seluruh permata dari jari-jari musuhnya, Dia di antara para penguasa di dunia ini, Dia yang telah mencapai keagungan.
- Maharājādhirāja Śrīmat Śrī-Udayādityavarmma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Varrmmadeva, Dia yang berkuasa untuk diketahui semua.
- di negeri yang memiliki emas, indah dengan kicauan burung dan gajah serta aroma hutan menyenangkan yang dihiasi oleh peri surga dengan kolam yang dikunjungi oleh Mātaṅginiśa dan Asura'.
- Tuan dari semua Dewa, sandoha yang sangat berlimpah hāhā
- hāhāhūhū, yang dinikmati, indah bagaikan bulan purnama saat posisi rasi bintang yang baik, yang dihiasi oleh kebaikan hatinya, dan di bawah nama Udayawarmmagupta, pemimpin dari semua penguasa dunia, yang telah melepas dari bentuk Jina datang ke bumi untuk membantu dunia menghapus perasaan hampa di Mātaṅgini (ratu).
- Semoga dari Mātaṅgini yang melindungi bumi ini dari pembusukan, menikmati harta yang telah dikumpulkan karena prestasinya sebagai prajurit, dengan kekuatan kemurahan (pengampunan), Dia yang bersabar, Dia yang menahan diri, Dia yang rendah hati dari keturunan yang sangat baik, Dia, Patih yang telah menunjukkan keunggulannya dalam menghukum orang jahat.
- Patung yang berdiri ditempat pemujaan Buddha (Jina) ini adalah Tuan yang Mulia Amoghapasa sebagai sinar Udaya (Matahari terbit) yang indah.
- Dengan tangan (kekuasaan) yang setuju dengan kebenaran, mereka yang telah mencapai ketenaran dengan menaklukkan musuh-musuh kerajaan, yang memiliki penampilan bagaikan seperti anak panah Tuhan, demi kemenangan tertinggi untuk Malayapura, yang berpengalaman dalam segala hal, yang unggul dan diberkahi dengan banyak kebajikan, Dia adalah deva-tuhan, para (patih) raja muda.
- Udaya yang bersinar di atas gunung (Matahari terbit) berbakti
kepada Udaya Udaya yang rendah hati, yang ditakuti musuh, yang mulia di
bumi ini tambahan ini di guratkan setelah beliau di anugrahi pangkat
rakyan maha mentri hino (gubernur jendral) pangkat tertinggi sesudah
maharaja..sehingga di sebutlah beliau Adityawarman berarti wakil
penguasa jadi bukan berperisai matahari dong.... kalau dia cuma wakil
penguasa jadi siapakah sang penguasa ????? tentulah Kertanegara, dan
Tribuanatunggadewi ......dan kata yg berarti matahari itu udaya
hehehehe....jelas toooooh ?!.... jadi maksud nama para raja pada masa
lalu yg di ujungi Warman maksudnya yg berkuasa.,,,,,,dan tidak tunduknya
sunda di bawah kebesaran Majapahit dan dapat kita simak dari peristiwa
perang bubat dalam kidung sundayana. Dimana pada kisah itu dapatlah
terlihat keculasan hati gaja mada ....sampai akhirnya Dyah Pitaloka
bunuh diri setelah Kijar seorang prajurit sunda yg masih hidup
menyampaikan pesan padanya bahwa 300 ratus keluarga sunda habis di
bantai oleh 10000 ribu tentara Gaja mada. Dan di kisahkan dalam
peristiwa itu Perang Bubat diawali dari niat Prabu Hayam Wuruk yang
ingin memperistri putri Dyah Pitaloka dari Negeri Sunda. Konon
ketertarikan Hayam Wuruk terhadap putri tersebut karena beredarnya
lukisan sang putri di majapahit yang dilukis secara diam-diam oleh
seorang seniman pada masa itu, bernama mpuh sungging prabakara, tapi
alasan yg paling utama adalah masalah politik dimana majapahit
membutuhkan kerajaan sunda sebagai sekutunya mengingat msh ada tali
persaudaraan antara sunda dan majapahit, lewat Dyah Lembuh Tal. Raja
Sunda datang ke Bubat beserta permaisuri dan putri Dyah Pitaloka
dengan diiringi sedikit prajurit. Menurut Kidung Sundayana timbul niat
Mahapatih Gaja Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda. Gajah Mada ingin
memenuhi sumpah palapa
yang dibuatnya pada masa sebelum Hayam Wuruk naik tahta, sebab dari
semua kerajaan di jawa Dwipa yang sudah ditaklukkan Majapahit, hanya
kerajaan Sundalah yang belum dikuasainya. Tapi sayang sekali raja
Linggabuana merasa bukan orang taklukan maka di tentangnyala Gaja Mada
hingga seluruh orang sunda di bubat tewas di keroyok bayangkara
majapahit yg di pimpim Gaja Mada. Hayam Wuruk sangat malu dgn peristiwa
itu ia pun sangat terluka karna orang yg di gandrunginya sudah menjadi
mayat di hadapanya dan Gaja Mada sekali lagi melakukan kesalahan sejak
itu pamor Gaja Mada pudar dan di musuhi para petinggi majapahit. Dan
dalam peristiwa itu lagi2 keluarga Arya Damar yg terpaksa turun tangan
yaitu rombangan Darmadyaksa yg di bali mereka menyampaikan rasa duka
cita dan penyesalan yg sebesar besarnya atas peristiwa itu dan di
hadapan mangkubumi kerajaan sunda hyang bunisora dan berjanji tidak akan
pernah lg mengganggu tanah sunda dan akan di buatkan kidung sundayana
sebagai pengingat peristiwa itu agar tak terulang pada masa yg akan
datang dan dari itu dapatlah kita lihat bahwa tanah sunda saja tidak
pernah menjadi taklukan majapahit baik sebelum maupun sesudah perang
bubat. Lalu bagaimana mungkin dikatakan bahwa semenanjung melayu dan
tumasik juga masuk dalam wilayah majapahit pada masa itu?... inilah
cacat sejarah yg harus kita luruskan. Tumasik dan sebagian semanjung
melayu adalah kekusaan Siam adapun yg berkuasa di tumasik adalah Temagi
Bangsawan dari Siam. Temanggi tewas di bunuh Parameswara pada
tahun1324i(di perkirarakan ini tahun saka) tapi ini tahun yg masih di
ragukan karna bisa jadi tahun ini lebih tua sekitar 20 tahun bila kita
rentetkan pada semua peristiwa pada masa majapahit. adapun Parameswara
adalah seorang bangsawan majapahit bukan sriwijaya karna pada masa itu
kontrol sriwijaya pada palembang dan sekitarnya sudah berakhir inilah
rentetan silsilahnya sebagai berikut; Parameswara bin Ranamenggala
bergelar sang nila utama(brhee pandan salasa/ buyut padang selaso
petilasanya di bukit besar palembang) bin raden sotor bin cakradara/
kertawardana. Kemudian terjadilah perselisihan antara sesama bangswan
majapahit Parameswara di anggap pembangkang maka di seranglah ia oleh
bayangkara majapahit dan para pengikut setia dan parameswara hijrah ke
singapura dan membunuh penguasa di sana. Setelah dirinya berada dalam
bahaya karna di incar kerajaan siam dan majapahit maka parameswara
hijrah ke melaka lalu menjadi seorang muslim di tiongkok dan menikahi
putri pasai. Adapun setelah Parameswara mengirimkan upeti pada kaisar
Yung Lo di tiongkok Parameswara banyak berkumpul dengan pedagang arab
dan Parameswara terinspirasi oleh kehebatan laksamana cheng ho(sam po
kong sam po tay jen) dan dia sadar bahwa tanah malaka butuh kekuatan
baru dan islam adalah pilihanya. Sekarang kita buka lembaran tentang
perang banten palembang yg mana pada perang ini bukanlah perang kafir
seperti pada tutur orang2 di banten tapi ini perang politik ekonomi dan
dendam turun temurun antar darah demak ini kisah fitnah dari mulut
pangeran mas Putra Arya Panggiri yg mulutnya berlumuran darah ksatria
banten dan palembang di ceritakan pada saat solat jumat pangeran mas
menyampaikan kepada sultan muhamad banten bahwa palembang msh kafir dan
harus di islamkan hal ini di fikirkan oleh sultan muhamad pertama
mengislamkan palembang adalah perbuatan mulia dan jika palembang sudah
di kuasai maka jalur sahang/ lada di lampung akan lebih muda di jalankan
lalu di undangnyalah para senopati dari mataram cirebon lampung dan
demak untuk mengatur penyerangan ke palembang hal ini sempat di cegah
oleh para penasehat banten dan cirebon pertama banten ini sudah makmur
dan rasanya tidak mungkin palembang masih kafir. Tapi semangat muda
sultan tak dapat lagi di cegah lalu di berangkatkanlah 200 kapal perang
ke wilayah palembang saat itu ada pula serangan lampung ke palembang yg
di pimpim Menak Rio tabuhan/ Minak Rio Mangkubumi karna pada saat itu
lampung adalah wilayah bawahan banten..dan seperti bunyi prasasti lamun
banten di hareup lampung di buri lamun lampung ning hareup banten ning
buri . perang pertama ini terjadi pada masa pemerintahan madi angsoko di
palembang (bermakam di cinde areal candi angsoko palembang) adapun
tahun perang itu pada thn 1596 perang ini berakhir dengan kemenangan
palembang setelah tewasnya sultan muhamad dan raja lampung minak rio
tabuhan/minak rio mangkubumi dan beberapa senopati banten seperti
panglima jaga lautan adapun tewasnya sultan banten ini dengan tikaman
pusaka tiga sakti yg pernah di miliki Arya Damar. Sampai sekarang tuah
pusaka tiga sakti masih di percaya dan di simbolkan masyarakat sumsel di
mana sejata tikamnya di beri lambang pusaka tiga sakti yg menurut
pandangan awam masarakat palembang lading Cap Garpu padahal itu bukan
garpu tapi pusaka tiga sakti yg pahatkan di pisau tikam sumsel dan bukan
pula pisau tikam sumsel asal muasalnya dari solingen germany karna
sejak jaman dahulu belati sudah di kenal dipahatkan pada candi di
lambangkan pada arca bhirawa situs padang roco.. tahun 1662 banten
palembang kembali meradang padahal saat itu palembang dalam keadaan
tidak siap perang adalah seorang sakti yg bernama Buyut Embeh (bermakam
di oki sumsel) yg jadi penyelamat palembang hanya dengan sebuah taktik
lucu tiba2 pasukan banten surut dari arena perang. Adapun pada saat itu
bangka dalam kekuasaan banten Adipati Nusantara yg memimpin di sana dan
patihnya bernama Ratu Bagus setelah Adipati Nusantara wafat maka putri
tunggalnya di nikahi sultan palembang ini terjadi pada tahun 1701 pada
masa pemerinthan Susuhunan Abdurahman (bermakam di cinde areal candi
walang) nah inilah masa yg sempat sejuk antara banten dan palembang
karna pada saat itu pasukan palembang pada performa yg bagus sehingga
patih Ratu Bagus sampai harus mundur saat berhadapan dengan prajurit
palembang yg di pimpim panglima Padma dan patih Raden Kelip [bermakam di
cinde area candi walang palembang] hingga pada tahun1730 lampung jatuh
dalam kekuasaan kesultanan palembang masa sultan mahmud badaruddin 1.
tahun 1773 armada banten datang lagi dan berusaha untuk merebut jalur
perdagangan di tulang bawang lampung lagi2 banten keteter dalam perang
ini pasukan banten terkepung dari hulu dan hilir sungai adalah yg
menjadi penyelamat banten waktu itu adalah pimpimnan VOC di way kanan
Reiner De Klerk yg mendamaikan dan peristiwa itu terjadi pada masa
sultan Ahmad Najamuddin 1 palembang (bermakam di bom baru)semua rentetan
sesuai dengan silsilah masa sultan di palembang Nama Sultan Kesultanan Palembang Darussalam Tahun Memerintah (Hijriyah/Masehi)
1 Sultan Abdurrahman Kholifatul Mukminin Sayidul Imam
(dimakamkan di Kompleks Pemakaman Candi Walang) 1069-1118 1659-1706
2 Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago
(Dimakamkan di Kompleks Pemakaman Kebon Gede 32 ilir) 1118-1126 1706-1714
3 Sultan Anom Alimuddin
(Dimakamkan di Kompleks Pemakaman Kebon Gede 32 ilir) 1126-1126 1714-1714
4 Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno
(Dimakamkan di Kompleks Pemakaman 1 ilir) 1126-1136 1714-1724
5 Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB I)
(Kompleks Pemakaman Gubah Utama / Kawah Tekurep) 1136-1171 1724-1758
6 Sultan Ahmad Najamuddin ( I ) Adi Kusumo
(Kompleks Pemakaman Gubah Tengah / Kawah Tekurep) 1171-1190 1758-1776
7 Sultan Muhammad Bahauddin
(Kompleks Pemakaman Gubah Luan / Kawah Tekurep ) 1190-1218 1776-1803
8 Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II)
(Dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ternate/Maluku) 1218-1236 1803-1821
9 Sultan Ahmad Najamuddin ( II ) Husin Diauddin
(Dimakamkan di Kompleks Pemakaman Kawah Tekurep /
Pindahan dari Jakarta) 1228-1233 1813-1818
10 Sultan Ahmad Najamuddin ( III )Pangeran Ratu
(Dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ternate/Maluku) 1234-1236 1819-1821
11 Sultan Ahmad Najamuddin ( IV )Prabu Anom
(Dimakamkan di Manado/Sulawesi Utara) 1238-1240 1821-1825 ini sebagian sejarah yg saya luruskan dan saya yakin masih banyak orang2 yg sehaluan dengan saya mari kita benahi carut marut sejarah kita karna ini akan menjadi simbol bagaimana sikap bangsa ini pada masa yg akan datang sudah muak kita di suapi kebohongan di nina bobokan dengan kebohongan ketidak jelasan masalah supersemar masalah G 30 S / PKI dan banyak lagi masalah yg lain kita di tipu oleh sejarah sejarah kita sendiri dan jangan kita biarkan generasi penerus ikut mencicipi ini____ salam sejahtera (Ratu Wijaya)
1 komentar:
Thanks ya gan blog ini membantu saya sekali .................
bisnistiket.co.id
Posting Komentar